Hari ini, sang jiwa telah mati. Ssst, dia memutuskan untuk mati!
Yaa, setelah perjalanan panjang melewati lorong waktu yang gelap,
melewati bukit-bukit gersang dan padang ilalang.
Hari ini, tepat tigapuluh dua tahun yang lalu sang Jiwa memulai pencariannya, perburuan hatinya.
Dialog-dialog panjang yang dilakukannya dengan bintang, tidak juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang pencarian jiwanya.
Pernah pada suatu kesempatan, dia bertutur pada langit
Bahwa jauh sebelum jiwanya dilahirkan, bumi telah menyembunyikan teman jiwanya yang kemudian dicarinya didasar samudera, diantara butiran pasir gurun, dibelantara hutan dan didalam tubuh-tubuh yang berkeliaran.
Dan sang jiwa pada akhirnya, membiarkan takdir membawanya pada perjalanan tanpa ujung, berada dalam lingkaran lelah dan keinginan untuk jatuh cinta yang kemudian mati begitu saja.
Sampai akhirnya sang jiwa bertanya, apakah benar ada dibumi ini tempatnya untuk jatuh dan dijatuhi cinta? Atau itu hanya merupakan garis imajiner yang ia ciptakan sendiri?
Sampai kematiannya, sang jiwa tidak pernah menemukan baik jawaban atas pertanyaannya, atau teman jiwanya ataupun akhir dari perjalanannya.
Comments