Skip to main content

Featured

JEDA

Suatu ketika telinga butuh jeda dari bising dunia, dari suara-suara tanpa nada dan kata yang kehilangan makna. Layaknya malam, yang sejenak sembunyi dari hiruk pikuk siang, terik yang menyengat.  Berhentilah bersuara, berteriak, memaki, mengeluh, menghakimi, agar tenang sekejap dan angin memanjakan telinga.  Dan dunia tidak harus selalu dihiasi oleh suara sumbangmu. Maka berhentilah berbicara, untuk mendengarkan dunia. 

Rindu ini

Tiba-tiba saja, aku benci dibatasi oleh tembok kamarku
Aku benci melihat ikan mensis ku yang selalu tenang didalam aquarium mungilnya
(kenapa dia masih bisa begitu tenang, sementara ada rindu yang menggunung yang membunuhku perlahan?)
Dan tiba-tiba juga semua lelucon friends itu sama seperti makan angin pada saat kita lapar, tidak mengenyangkan sama sekali
(kenapa mereka masih tertawa sementara ada rindu yang tak terlampiaskan?)
Begitu tiba-tiba, aku marah pada keterbatasan gerak, jarak dan waktu yang menguburku diantara belukar rindu tanpa batas.
Dan begitu tiba-tiba, rindu yang menggunung, yang menyemak, menarikku kepusatnya seperti lumpur hidup, memelukku erat hingga aku kahabisan nafas.


Image hosted by Photobucket.com

(H.P. somewhere in Batam)

Comments

Anonymous said…
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said…
This comment has been removed by a blog administrator.
Dee Sari said…
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said…
This comment has been removed by a blog administrator.

Popular Posts