Skip to main content

Featured

JEDA

Suatu ketika telinga butuh jeda dari bising dunia, dari suara-suara tanpa nada dan kata yang kehilangan makna. Layaknya malam, yang sejenak sembunyi dari hiruk pikuk siang, terik yang menyengat.  Berhentilah bersuara, berteriak, memaki, mengeluh, menghakimi, agar tenang sekejap dan angin memanjakan telinga.  Dan dunia tidak harus selalu dihiasi oleh suara sumbangmu. Maka berhentilah berbicara, untuk mendengarkan dunia. 

Sabtu, 6 Mei 2006

“Selamat ulang tahun sayang…maaf yaa saya ngga ada di deket kamu..” Jam dimeja saya menunjukkan angka 2:10 dini hari ketika cellphone saya bunyi dan saya mendengar suara yang begitu familiar ditelinga saya.
Sebaris kalimat tadi cukup membuat saya berurai air mata. Air mata sedih atau bahagia, saya juga ngga tau pasti. Terharu mungkin dengan sebaris kalimat tadi. Sedih mungkin, karena sebenernya saya juga pingin sang pemilik suara ada didekat saya..yaa tidak pada jam segitu sih, bisa-bisa ditangkep hansip nanti.

Terlepas dari sesi roman picisan itu, saya bersyukur sekali telah diberi kesempatan menjadi diri saya sebagai makhluk individu dan sosial dengan segala kompleksitasnya. Saya bersyukur pernah merasakan bahagia, bersyukur pernah merasakan sakit, bersyukur pernah merasakan kecewa, bersyukur pernah berurai air mata, bersyukur pernah melampiaskan amarah saya, bersyukur pernah berbuat konyol, bersyukur untuk mempunyai impian dan harapan yang membuat saya merasa lebih hidup. Dan masih banyak lagi hal-hal yang patut saya syukuri ditengah rasa jenuh dan stagnan yang semakin memuncak ini.

Comments

Anonymous said…
kita gak dianggap euyyyy...

sedih banget gue..
naanaaa said…
selamat ulang tahun ya mei.. sorry te laat.
Ojan said…
beruntung merasakan cinta...ha ha ha...(ngakak abis mode : on)
Anonymous said…
iya jan..walopun ada sakitnya jg huehehe...
zuki said…
alhamdulillah ... hidup ini memang indah .. :)

Popular Posts