Skip to main content

Featured

JEDA

Suatu ketika telinga butuh jeda dari bising dunia, dari suara-suara tanpa nada dan kata yang kehilangan makna. Layaknya malam, yang sejenak sembunyi dari hiruk pikuk siang, terik yang menyengat.  Berhentilah bersuara, berteriak, memaki, mengeluh, menghakimi, agar tenang sekejap dan angin memanjakan telinga.  Dan dunia tidak harus selalu dihiasi oleh suara sumbangmu. Maka berhentilah berbicara, untuk mendengarkan dunia. 

berjarak hati kita

Berapakah lagi jarak yang harus aku tempuh untuk mendekatkan hati kita? Seribu, dua ribu, sepuluh ribu mil? Aku bahkan tak tahu seberapa panjang jarak yang aku sebutkan tadi. Apakah jarak itu memang benar-benar ada? Atau kita sendiri yang begitu pintarnya menciptakan jarak itu?

Dodol!! Malam ini aku kehilangan kamu lagi. Aku merasakan jarak semakin membentang. Melewati puncak gunung, bibir pantai, liku sungai. Aku tak tahu dimana jarak ini akan berakhir. Keabadiankah jarak itu? Sampai maut memanggilkah ia?

Aku ingin berteriak, mengumpat, menjambak, melompat. Tak jua hilang jarak itu.

Comments

zuki said…
Tempat berharap sebaik-baiknya adalah Ia yang Maha Kuasa .... just a thought ... apa kabar? :)

Popular Posts