Skip to main content

Featured

JEDA

Suatu ketika telinga butuh jeda dari bising dunia, dari suara-suara tanpa nada dan kata yang kehilangan makna. Layaknya malam, yang sejenak sembunyi dari hiruk pikuk siang, terik yang menyengat.  Berhentilah bersuara, berteriak, memaki, mengeluh, menghakimi, agar tenang sekejap dan angin memanjakan telinga.  Dan dunia tidak harus selalu dihiasi oleh suara sumbangmu. Maka berhentilah berbicara, untuk mendengarkan dunia. 

Maka berikanlah maaf..

Saya percaya, baik dan buruk dalam diri manusia tak ubahnya seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Begitu pula dengan diri Pak Harto, banyak yang menghujat tapi saya percaya beliau punya sisi baik yang semestinya tidak boleh kita lupakan. Biar bagaimanapun juga, beliau sudah mempunyai andil yang demikian banyak dalam membesarkan Negara ini dan membawa kita sampai pada tahap sekarang walaupun masih jauh dari harapan kita pastinya. Jadi tidak ada salahnya kalau kita berbesar jiwa dan memberikan maaf untuk beliau yang sudah kembali kepada sang Pemilik.

Note: Saya tidak pernah membenci Pak Harto. Satu-satunya kekesalan saya sama beliau adalah ketika dulu pada saat TVRI masih jadi satu-satunya stasiun tv yang tayang di sini (it truly revealed my age, right!? :D), acara yang saya tunggu-tunggu harus terlambat atau bahkan tidak tayang sama sekali lantaran si stasiun tv ini menayangkan laporan khusus yang meliput kegiatan Pak Harto. Tapi perasaan kesal itu sudah hilang kok sejak lama J.

Comments

Popular Posts